, , ,

4 Oleh-Oleh Khas Palu yang Wajib

oleh -116 Dilihat
oleh

Mediaex palu – 4 Oleh-Oleh Khas Palu yang Wajib Kota Palu tak hanya dikenal dengan keindahan teluknya yang menawan dan panorama pegunungan yang mengelilinginya. Ibukota Sulawesi Tengah i

ni juga menyimpan kekayaan kuliner dan kerajinan yang sayang untuk dilewatkan. Bagi para pelancong, pulang tanpa membawa buah tangan khas Palu rasanya seperti ada yang kurang.

12 Oleh-Oleh Khas Palu Nan Unik yang Wajib Dibawa Pulang

Dari jajanan

 manis hingga produk kerajinan tangan, berikut adalah 4 oleh-oleh khas Palu yang wajib Anda bawa pulang.


1. Kue Bagea, Manis Legit dari Sagu

Bagea adalah camilan legendaris berbahan dasar tepung sagu yang diolah bersama gula dan kacang. Teksturnya agak keras di luar, namun terasa lembut ketika dikunyah perlahan.

Di Palu, bagea sering dijadikan sajian saat acara adat maupun hari raya. Rasanya yang manis legit membuat kue ini cocok menemani kopi atau teh. Bagea biasanya dijual dalam kemasan praktis, sehingga mudah dibawa sebagai oleh-oleh.


2. Kue Karawo, Kelezatan Khas dengan Sentuhan Rempah

Bagi pecinta kue tradisional, karawo menjadi pilihan menarik. Dibuat dari campuran tepung beras, gula merah, santan, dan rempah-rempah khas, karawo menghadirkan cita rasa gurih manis yang khas.

Kue ini kerap dijumpai di pasar-pasar tradisional Palu, namun kini sudah banyak produsen rumahan yang mengemasnya secara modern. Harganya terjangkau, dan cocok dijadikan buah tangan untuk keluarga.


3. Abon Ikan Roa, Gurih Pedas Menggugah Selera

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Palu tanpa mencicipi abon ikan roa. Ikan roa atau ikan julung-julung ini diolah dengan bumbu khas Sulawesi, menghasilkan rasa gurih pedas yang bikin ketagihan.

Abon ikan roa bisa tahan lama dan sangat praktis disantap dengan nasi hangat atau bubur. Produk ini sudah banyak dipasarkan dalam bentuk kemasan modern, sehingga mudah dibawa sebagai oleh-oleh ke luar daerah.


4. Kerajinan Kain Bomba, Warisan Budaya Kaili

Selain kuliner, Palu juga punya oleh-oleh khas berupa kain tradisional Bomba. Kain ini berasal dari budaya suku Kaili, suku asli Kota Palu. Motifnya unik, biasanya berupa garis geometris atau pola flora yang sederhana namun elegan.

Kain bomba kerap dijadikan bahan pakaian, syal, maupun dekorasi rumah. Membawa pulang kain bomba berarti turut melestarikan warisan budaya Sulawesi Tengah.


Penutup

Bagea yang manis, karawo yang kaya rasa, abon roa yang gurih pedas, hingga kain bomba yang sarat makna budaya – semuanya adalah representasi kekayaan Palu.

Jadi, saat Anda berkunjung ke ibukota Sulawesi Tengah ini, jangan lupa mampir ke pasar tradisional atau toko oleh-oleh. Karena empat buah tangan ini bukan hanya sekadar camilan atau kerajinan, melainkan juga bagian dari cerita dan identitas masyarakat Palu.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.