Mediaex palu – Hari Bakti Air Traffic Controller (ATC) yang diperingati setiap 20 Oktober menjadi momentum penting bagi insan penerbangan di Indonesia untuk mengenang sekaligus meneladani semangat pengabdian Anthonius Gunawan Agung, pahlawan ATC yang gugur saat gempa bumi dan tsunami mengguncang Palu pada 28 September 2018.
baca juga:Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Palu Selasa 30 September 2025, Cek Lokasinya
Anthonius, atau yang akrab disapa Agung, adalah petugas menara pengawas lalu lintas udara (ATC) di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Palu. Di tengah kepanikan akibat gempa berkekuatan 7,4 SR, ia memilih tetap bertahan di menara demi memastikan pesawat Batik Air ID 6231 berhasil lepas landas dengan selamat. Setelah pesawat itu terbang, Anthonius melompat dari menara yang sudah runtuh. Ia menghembuskan napas terakhirnya sebagai simbol pengorbanan seorang penjaga langit Nusantara.
AirNav Peringati dengan Semangat Pengabdian
Dalam rangka Hari Bakti ATC tahun ini, AirNav Indonesia menggelar berbagai kegiatan, mulai dari doa bersama, refleksi internal, hingga kampanye keselamatan penerbangan.
“Pengorbanan almarhum Anthonius menjadi cermin bahwa tugas seorang ATC bukan sekadar pekerjaan, melainkan pengabdian. Ia menempatkan keselamatan ratusan nyawa di atas keselamatannya sendiri. Semangat itu yang kami rawat dan teruskan dalam setiap langkah kami,” ujarnya.
Tugas ATC yang Penuh Tanggung Jawab
Air Traffic Controller adalah garda terdepan keselamatan penerbangan, bertugas mengatur lalu lintas udara agar pesawat dapat berangkat, terbang, dan mendarat dengan aman. Meski jarang terlihat publik, peran ATC sangat vital. Mereka bekerja di balik layar dengan tingkat konsentrasi tinggi, sering kali di bawah tekanan besar, karena setiap instruksi yang mereka berikan menyangkut nyawa banyak orang.
Warisan Semangat Anthonius
Bagi rekan-rekan ATC di seluruh Indonesia, nama Anthonius Gunawan Agung telah menjadi simbol dedikasi dan keberanian.
Sejumlah ATC muda mengaku kisah Anthonius membuat mereka lebih bangga menjalani profesi yang penuh risiko sekaligus tanggung jawab besar. “Kami ingin meneladani keberanian beliau, bahwa keselamatan penerbangan adalah prioritas utama, apa pun kondisinya,” kata seorang ATC muda di Manado.
Penutup
Hari Bakti ATC tidak hanya menjadi peringatan rutin, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali komitmen menjaga keselamatan langit Indonesia.



